Minggu, 26 Februari 2012

Cinta menurut Islam

Add caption
Cinta Menurut Islam 
Memahami cinta... 
             Cinta menurut bahasa berarti suka sekali, sayang sekali, atau rasa terpikat dalam arti luas maupun khusus (terhadap lawan jenis). Dari berbagai konsep yang ada, Islam menawarkan pengertian yang berbeda tentang cinta. Islam membahas cinta karena Islam adalah agama fitrah yang berjalan sesuai dengan kecenderungan alami manusia. 
Cinta adalah sebuah fitrah didalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia yang masih dalam keadaan fitrah pasti memiliki cinta. Cinta adalah kerunia Allah SWT untuk setiap umat manusia, seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
 Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.(QS Ali Imron:14) 
       Jadi, wajarlah jika manusia memiliki kecintaan terhadap manusia lain yang berlainan jenis. Bahkan, adalah hal yang wajar pula jika manusia memiliki kecintaan terhadap ciptaan Allah SWT yang lain. Akan tetapi, segala sesuatu pasti memiliki kadarnya. Kadar kecintaan seeorang atas apa yang dicintai harus disesuaikan dengan nilai yang dicintainya. Makin besar nilai yang dicintai, seharusnya-lah ia mencintainya lebih dari yang lainnya. Rasulullah saw. memberikan isyarat akan hal ini. Beliau bersabda, “Diberikan cinta kepadaku dari dunia ini: wanita dan wangi-wangian, dan dijadikan salat sebagai penyenang hatiku.” (HR Ahmad dan Nasa’i) Maksudnya, sebagai manusia biasa, Nabi saw. Juga dikaruniai perasaan cinta kepada sesuatu yang bersifat duniawi, termasuk cinta terhadap lawan jenisnya. Akan tetapi, Nabi saw. Menempatkan kecintaan beliau terhadap ibadah kepada Allah SWT melebihi kecintaan beliau terhadap yang lainnya. Karena, beribadah kepada Allah SWT merupakan tujuan yang tertinggi dari diciptakannya manusia. Dengan kata lain, dalam pandangan islam, cinta terhadap sesuatu, baik terhadap lawan jenis maupun terhadap hal-hal lain, adalah sesuatu yang dibenarkan. Dengan catatan, selama kecintaan itu tidak menyalahkan kecintaannya terhadap Allah SWT. 
        Hal ini juga bermakna, kecintaan manusia terhadap apa pun didunia harus senantiasa sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan di dalam agama. Ini senapas dengan maksud ungkapan Ibnu Hazm, salah seorang ahli hukum islam sebagaimana yang ia katakan berikut ini: “ Cinta pada mulanya adalah senda gurau, akan tetapi’ pada akhirnya adalah sebuah keseriusan. Cinta memiliki makna yang sangat sulit untuk disifati. Cinta bukanlah sebuah kemungkaran dalam beragama, cinta juga tidak dilarang oleh syariat, karena hati itu ada pada kuasa Allah SWT.” Cinta,nafsu,dan seks adalah anugrah Tuhan pada setiap insan. Oleh karena itu,keberadaan mereka patut kita syukuri dengan menyemai,merawat,dan menyalurkan sesuai dengan cara yang dikehendaki-Nya. Hanya dengan begitulah anugrah cinta,nafsu,dan seks itu dapat membawa kita meraih ridho-Nya. Namun jika semua anugrah itu disemai dan disalurkan semau gue, cinta akan berakhir dengan duka nestapa. Kamu tentu tidak ingin bernasib begitu bukan ? 
       Well,pembicaraan tentang cinta,nafsu dan seksualitas memang selalu menarik buat remaja. Ketika seorang anak beranjak remaja dan mengalami pubertas,ia mulai mengenal cinta terhadap lawan jenisnya. Cinta tentu tidak akan lepas dari nafsu dan seksualitas karena ketiganya memiliki hubungan yang dekat. Dimasa ini, remaja dengan rasa ingin tahunya yang besar membutuhkan edukasi yang tepat agar ia mampu membentengi dirinya agar tidak keliru menerjemahkan cinta,nafsu,dan seksualitas. Bagaimana tidak di abad modern ini kita disodori berbagai kemudahan dan kecepatan. Fasilitas untuk memenuhi keinginan yang bersifat duniawi sangat mudah ditemukan. Informasi dan hiburan apapun menjadi konsumsi cepat saji. Jika tidak pintar-pintar menyaring, kita akan terjebak di dalamnya. Banyak trend yang di sodorkan kepada kita setiap saat, mulai dari trend baju, aksesoris, hingga tontonan sampai gaya bergaul, sampai-sampai kita akhirnya tidak menyadari bahwa hal-hal yang kita nikmati itu tidak di benarkan di dalam agama. Bahkan, kemudian kita menikmatinya sebagai hal yang biasa. 
        Itulah konsepnya. Terbiasa dihadirkan, disodorkan dalam berbagai kemasan menarik, trend membuat kita banyak memaklumi dan bahkan menganggapnya sebagai gaya hidup. Dengan mengetahui gambaran tentang berbagai perilaku tersebut, remaja mendapatkan pengetahuan mengenai dampak dari setiap pilihan yang akan mereka ambil. Ada dua pilihan: memperturutkan cinta, nafsu, dan seksualitas di jalan yang mengantar ke jurang kehancuran atau memilih memeliharanya di jalan indah menuju surga. Semua pilihan ada di tangan kamu. Tetapi, yang harus selalu kamu ingat bahwa Allah telah berjanji, “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya niscaya kami akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan akan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (Q.S An-Nisa’: 31)